Pages

Selasa, 07 Juni 2011

FDA Approvals: Rapaflo and Akten

From Medscape Medical News
FDA Approvals: Rapaflo and Akten
News Author: Yael Waknine
CME Author: Yael Waknine

October 16, 2008 — The US Food and Drug Administration (FDA) has approved silodosin capsules for the treatment of benign prostatic hyperplasia and lidocaine HCl 3.5% ophthalmic gel for analgesic use in ophthalmic procedures


Sabtu, 14 Mei 2011

Tindakan Pencegahan Penularan Penyakit Infeksi Pada Praktek Dokter Gigi

ABSTRACT
Pathogenic microorganisms that are present in blood, saliva, and dental plaque can contamitnate the hands of dental health care personnel. These microorganisms can contaminate instruments, dental equipment adn other enviromental surfaces. Infection control includes the precautions necessary to protect the dentists, employees and patients from the spread of infectious diseases through the dental practices. Infection control procedures must be used for all patients and for all dental procedures. All instruments used in intra oral treatment must be sterilized. All surfaces and items touched by hands contaminated with saliva or blood that cannot be sterilized should be scrupulously cleaned and disinfected with and effective agent, as an alternative is to use protective covers which is impermeable to water.
Keywords : infection control, dental practice.




Jumat, 06 Mei 2011

Resin modified glass-ionomers

Resin modified glass-ionomers: Strength, cure depth and translucency
Abstract
Background: According to the classification suggested by McLean, Wilson and Nicholson only three materials, currently marketed, fit the designation of resin modified glass-ionomers. These materials will undergo an acid/base setting reaction but also contain a limited quantity of a monomer that will polymerize as a result of irradiation. The quantity of polymer is limited to the extent that it will not interfere with the normal acid/base setting reaction and will therefore allow for the ion exchange adhesion with tooth structure that is typical of glass-ionomer. There is a third setting reaction incorporated to ensure remaining monomer, that is not affected by irradiation, will still polymerize. A series of experiments were carried out to determine the effect of the three types of setting reaction on the strength, depth of cure and translucency of these three materials.
Methods: Specimens, both with and without irradiation, were subjected to a shear punch strength test. To determine the depth of cure brought about through irradiation, specimens were tested immediately after construction according to the test in ISO – 4049 2000 (E). Translucency is clinically significant and will vary according to whether the material has been subjected to irradiation or cured through the acid/base reaction alone.
Results: The strength of all materials tested was higher in specimens subject to irradiation. The depth of cure was found to be both shade and irradiation time dependent. Irradiated specimens were found to be only marginally more translucent than those allowed to set without irradiation.
Conclusions: It was concluded that, for cavities more than 3mm deep, these materials should be placed incrementally to allow for a full irradiation initiated cure.
Key words: Resin modified glass-ionomer, shear punch strength, depth of cure, translucency.

Senin, 02 Mei 2011

Penyakit Periodontal dan Berat Badan Lahir Rendah

Abstract
Preterm delivery of low birth weight infants (PLBW) remains a significant public health issue and a leadingcause of neonatal death and long-term neurodevelopmental disturbances and health problems. Recent epidemiological and microbiological-immunological studies have siggested that periodontal disease may be an independent risk factor for PLBW. Postulated mechanisms include translocation of periodontal pathogens to the fetoplacental unit and action of a periodontal reservoir of lipopolysaccharides or inflammatory mediators. However, non-causal explanations for the correlation studies, will be necessary before periodontitis can be considered as a causal factor for PLBW.


Kamis, 28 April 2011

Pengaruh metode bermain terhadap penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

One of effort of school dental health program for elementary school (UKGS) is dental health education, and the method of the lecturing is most common used. Based from the phenomena, the development of a new strategy in dental health education is needed for school dental program. This study is specifically designed to examine the efficacy of role playing compared to the lecture method for dental health aducation. The subjects were the third and fifth grade students from St.Paulus elementary school, west jakarta. Preliminary test and post test, were carried out to assess the improvement of knowledge in students. One group using lecture method and another group using role playing method. From the analyze using t-test by p=0,000 that's why there is differentation and from the average (Mean) shown on the counseling by playing method. Result show that are increase of knowlwdge on both counseling group, but seen a higher increase on role playing ethod group 91,7838) than lecture method (0,4211). It suggested that the role playing method can be recommended to be used for dental health education.

Key Word : Dental health education, role playing, lecture, elementary school edge

Senin, 25 April 2011

Kurang Vitamin C Bisa Ompong?

Kata periodontal berarti "sekitar gigi". Karena itu, penyakit periodontal berarti penyakit pada jaringan di sekitar gigi, yaitu infeksi bakteri yang mengenai gusi dan tulang yang menyokong gigi. Penyakit ini dapat menjadi serius jika tidak ditangani, bahkan dapat menyebabkan tanggalnya gigi.

Penyakit periodontal berhubungan dengan usia. Anak-anak cenderung bebas dari penyakit ini walaupun terdapat plak gigi, namun selama pubertas terdapat peningkatan kerentanan terhadap penyakit ini. Hal ini terbukti lewat fakta lebih dari 65 persen remaja Amerika yang menderita penyakit ini. Demikian pula lebih dari 65 persen dewasa Amerika memiliki kantung gusi akibat penyakit ini.

Penyebab utama penyakit periodontal adalah bakteri yang berada di dalam plak. Namun, terdapat faktor-faktor lain yang juga memengaruhinya, antara lain: merokok, genetik, kehamilan dan pubertas, stres, konsumsi obat-obatan (contohnya: steroid, kontrasepsi oral, obat epilepsi, dan obat-obat jantung tertentu), memakai kawat gigi, kencing manis, gizi buruk, serta penyakit yang mengganggu sistem kekebalan tubuh (contohnya AIDS).

Jumat, 22 April 2011

Perdarahan Pasca Ekstraksi Gigi, Pencegahan dan Penatalaksanaannya

ABSTRAK
Tindakan ekstraksi gigi merupakan suatu tindakan yang sehari-hari kita lakukan sebagai dokter gigi. Walaupun demikian tidak jarang kita temukan komplikasi dari tindakan ekstraksi gigi yang kita lakukan. Karenanya kita perlu waspada dan diharapkan mampu mengatasi kemungkinan-kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi.
Salah satu komplikasi ekstraksi gigi yang dapat terjadi adalah perdarahan pasca ekstraksi. Dalam mengatasi perdarahan pasca ekstraksi ini, tindakan yang paling utama adalah pencegahan, tetapi bila tetap terjadi kita harus mampu mengatasinya.
Mengingat komplikasi perdarahan pasca ekstraksi gigi dapat disebabkan oleh faktor lokal maupun faktor sistemik, maka pencegahan merupakan hal yang penting. Hal ini terutama apabila perdarahan terjadi karena faktor sistemik seperti kelainan darah (blood dyscrasia), hipertensi, gangguan pembekuan darah, dan apabila pasien mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi pembekuan darah, dan lain-lain.
Bila perdarahan pasca ekstraksi terjadi karena faktor lokal, sebagai seorang dokter gigi kita harus mampu mengatasinya dengan baik. Prinsip-prinsip penatalaksanaan perdarahan pasca ekstraksi karena faktor-faktor lokal adalah dengan melakukan penekanan atau penjahitan yang baik, dan apabila diperlukan dengan pemberian obat-obatan hemostatic agent baik lokal maupun sistemik.

Kamis, 21 April 2011

Pencabutan gigi molar ketiga untuk mencegah terjadinya gigi berdesakan anterior rahang bawah


The role that mandibular third molars play in lower anterior crowding has provoked much speculation in dental literature. As a result of such opinions, the removal versus the preservation of third molars became the subject of contention in dental circles. The differing views ranged between extremes, and can be expressed in two different statements. Third molars should be removed even on prophylactic basis, because they are frequently associated with future orthodontic and periodontal comlications as well as other pathologic conditions. There is no scientific evidence of cause-and -effect relationship between the presence of third molars and orthodontic and periodontal problems. The purpose of this study was to disscuss some of the major consideration and the present controversy surrounding third molars as they relate to orthodontics. The clinician should be base to extract or not extract third molars on the most current scientific information and what is best for each individual patient.
Key words : extraction of mandibular third molars, mandibular third molars, anterior mandibular crowding

Selasa, 19 April 2011

Infeksi pada kehamilan

Sampai saat ini kesakitan dan kematian ibu dan anak masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia; hal ini tentu terkait tidak hanya dengan salah kesehatan saja, tetapi juga dengan masalah - masalah sosial lainnya.
Cermin Dunia Kedokteran edisi ini menerbitkan artikel-artikel yang berhubungan dengan masalah atau komplikasi yang dapat ditemukan pada masa kehamilan, terutama masalah infeksi yang secara teoritis seharusnya dapat dicegah. Selain itu beberapa artikel membahas masalah ginekologi yang juga bisa mempengaruhi kesehatan perempuan.


Beberapa artikel lain ikut melengkapi edisi ini, di antaranya artikel baru mengenai flu burung yang kami sertakan di sini agar Sejawat dapat tetap menerima informasi yang aktual,
Selamat membaca

Download CDK-infeksi pada kehamilan

disini,

atau

disini.

Jumat, 15 April 2011

Vitamin C dan Rongga mulut

Kalian pernah mengalami yang namanya sariawan atau gusi berdarah? Hampir setiap orang pernah mengalami gejala tersebut. Gejala-gejala seperti sariawan dan gusi berdarah adalah gejala awal dari kekurangan vitamin C. Selain gejala diatas, kekurangan vitamin C juga dapat menyebabkan terlambatnya erupsi gigi dan gigi mudah tanggal karena lemahnya jaringan pendukung gigi.

Selasa, 12 April 2011

Epulis Kongenitalis

epulis kongenitalis
Kelainan pada rongga mulut berbeda dengan penyakit rongga mulut. Kelainan ini bisa merupakan kelainan pertumbuhan dan perkembangan sel. Salah satu jenis kelainan rongga mulut yaitu epulis. Epulis adalah tonjolan yang menyerupai tumor pada gusi (gingival). Pada makalah ini akan dibahas tentang epulis kongenitalis, yaitu epulis pada mukosa bayi yang baru lahir.
Silakan download, trus langsung dibaca, dan jangan lupa memberikan saran dan kritik lewat komentar atau email.



Jumat, 08 April 2011

Perawatan diskolorisasi gigi tetap anak

Diskolorisasi gigi atau perubahan warna gigi dapat terjadi pada anak-anak dan remaja. Hal ini dapat berdampak terhadap perkembangan dan pertumbuhan serta proses sosialisasinya. Diskolorisasi gigi disebabkan oleh beberapa factor, antara lain genetic, congenital, kimia, lingkungan, dan lain-lain.

Beberapa teknik dapat dijadikan pilihan dalam perawatan diskolorisasi gigi tetap anak, seperti penambalan dengan resin komposit, vinir laminasi, bleaching, mahkota jaket, dan mikroabrasi. Pemilihan bahan dan cara perawatan disesuaikan dengan keadaan anatomi gigi tetap anak yang belum sempurna.

             Sebelum                                                                                                      Sesudah

Di makalah ini dijelaskan perawatan diskolorisasi gigi tetap anak, sehingga bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam memilih teknik dan bahan yang tepat.


Download makalah

disini,

atau

disini.

Selasa, 05 April 2011

ART (Atraumatic Restorative Treatment)

Masalah klasik yang dihadapi pemerintah Indonesia adalah penyebaran tenaga kesehatan gigi dan peralatan yang belum merata seperti penempatan tenaga kesehatan gigi di puskesmas yang tidak memiliki peralatan padahal ratio tenaga kesehatan gigi dan peralatan sudah memadai. Juga ada beberapa puskesmas yang belum ada saluran listrik, tetapi mempunyai fasilitas pelayanan kesehatan gigi (dental unit).

Disamping itu, perilaku masyarakat terhadap kesehatan gigi masih belum mendukung, yang dapat dilihat dengan masih banyaknya permintaan pencabutan daripada penambalan.

Jumat, 01 April 2011

Oral Hygiene

Orang yg mempunyai oral hygiene yg baik berarti mempunyai rongga mulut yg sehat. Rongga mulut yg sehat mempunyai beberapa ciri, antara lain:
  1. Gigi anda bersih dan bebas dari sisa makanan
  2. Gusi berwarna pink/merah muda dan tidak sakit atau berdarah saat menyikat gigi atau saat menggunakan benang gigi
  3. Tidak memiliki masalah dengan bau mulut

Selasa, 29 Maret 2011

Perawatan karies pada anak-anak

Karies merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang banyak ditemukan di masyarakat, dimana tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi dapat pula terjadi pada anak. Perawatan karies pada anak penting untuk menjaga perkembangan tumbuh kembang si anak. Perawatan yang bisa dilakukan untuk anak yang terserang karies adalah dengan metode restorasi.
Kenapa sih karies pada anak harus direstorasi, bukannya akan tanggal/lepas digantikan gigi permanen? Memang gigi sulung nantinya akan digantikan oleh gigi permanen, namun, bila gigi sulung tanggal sebelum waktunya atau sering disebut tanggal premature, maka gigi permanen penggantinya tidak akan tumbuh dengan baik. Gigi sulung selain berfungsi untuk mengunyah dan berbicara, juga untuk mempertahankan ruang pada rahang untuk nantinya akan ditempati oleh gigi permanen.
Fungsi dari restorsi gigi sulung secara umum antara lain:
    • Mencegah dan menghilangkan rasa sakit
    • Mencegah kerusakan gigi lebih lanjut
    • Memelihara & meningkatkan kesehatan rongga mulut
    • Mempertahankan lengkung gigi selama masa tumbuh kembang
    • Memperbaiki penampilan seseorang
    • Memelihara dan meningkatkan kesehatan mulut
Di dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai teknik restorasi dengan menggunakan semen Glass Ionomer, gabungan Glass Ionomer dengan Komposit (sandwich), dan mahkota buatan (Compomer strip crowns dan Stainless steel).
Saran dan kritik mengenai isi makalah, tinggalkan di kolom komentar, atau email ke admin.
Note: Untuk mendapatkan jenis restorasi yg tepat untuk anak anda, silakan berkonsultasi ke dokter gigi.


Sabtu, 26 Maret 2011

Karies gigi

Angka karies gigi dan gangguan gigi berlubang di Indonesia masih cukup tinggi. Selain karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan rongga mulut, pola konsumsi bahan makanan juga dapat memicu terjadinya serangan karies gigi. Karies adalah penyakit pada jaringan keras gigi yang disebabkan oleh kerja mikroorganisme pada karbohidrat yang dapat diragikan. Karies ditandai oleh adanya demineralisasi mineral-mineral email dan dentin.

Faktor-faktor penyebab karies dapat dilihat pada bagan dibawah ini:

karies


Jenis-jenis karies antara lain:
  • Karies inspiens,
  • Karies superfisialis,
  • Karies media, dan
  • Karies profunda.
Untuk lebih jelasnya, kalian bisa baca pada makalah ini

Rabu, 23 Maret 2011

Permen Karet Dan Kesehatan Mulut

Beberapa artikel menyebutkan bahwa mengunyah permen karet dapat menyebabkan keriput, terutama di daerah sekitar mulut. Ada pula yang menyebutkan bahwa dengan mengunyah permen karet dapat melangsingkan tubuh, karena dapat mengurangi nyemil, mengurangi asupan kalori dan membakar kalori. Serta, mengunyah permen karet dapat menyebabkan peningkatan produksi asam lambung, terutama saat mengunyah permen karet dengan perut kosong.

Banyak manfaat dan kerugian dari permen karet. Tapi, apakah permen karet bermanfaat bagi kesehatan gigi mulut?