Pages

Selasa, 05 April 2011

ART (Atraumatic Restorative Treatment)

Masalah klasik yang dihadapi pemerintah Indonesia adalah penyebaran tenaga kesehatan gigi dan peralatan yang belum merata seperti penempatan tenaga kesehatan gigi di puskesmas yang tidak memiliki peralatan padahal ratio tenaga kesehatan gigi dan peralatan sudah memadai. Juga ada beberapa puskesmas yang belum ada saluran listrik, tetapi mempunyai fasilitas pelayanan kesehatan gigi (dental unit).

Disamping itu, perilaku masyarakat terhadap kesehatan gigi masih belum mendukung, yang dapat dilihat dengan masih banyaknya permintaan pencabutan daripada penambalan.
Agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan gigi yang optimal, yang mudah dilakukan oleh tenaga non-profesional dan tanpa disertai perlengkapan kedokteran gigi yang relative mahal, telah dikembangkan teknik baru dalam mengatasi masalah karies gigi yaitu penggunaan ART (Atraumatic Restorative Treatment).

Penumpatan dengan cara ART adalah suatu prosedur penumpatan sederhana yang dilakukan dengan mengexcavir lesi karies gigi dan hanya menggunakan hand-instrument dan memakai bahan tumpatan yang mempunyai sifat adhesive yaitu glass ionomer.

Teknik ART ini dipakai hanya untuk lesi karies satu permukaan. Pada karies dengan lesi yang meliputi 2 permukaan atau lebih, akan menghasilkan tumpatan yang tidak terlalu kuat. Oleh karena itu, keberhasilan tumpatan ini tergantung pada ukuran atau luasnya kavitas dan keterampilan operatornya.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan penggunaan teknik ART ini adalah;
  1. Dapat dilakukan di daerah yang belum ada listrik ataupun di daerah yang sudah ada listrik tetapi belum mempunyai fasilitas pelayanan kesehatan gigi.
  2. Biaya relative murah.
  3. Perlengkapan mudah dibawa-bawa.
  4. Tidak menimbulkan rasa takut, karena tidak ada suara mesin bur (terutama pada anak-anak).
  5. Tidak menimbulkan rasa sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar